Kabar Baik untuk Fans MU, Marcus Rashford Segera Pulih!


Trend DuniaManchester United telah memberikan lampu hijau pada Marcus Rashford untuk meningkatkan proses rehabilitasinya dari cedera punggung. Rashford telah menepi sejak Januari karena kondisi tersebut.
Akhir pekan lalu, Rashford mengaku kondisinya sudah "10 kali lebih baik" dari beberapa bulan lalu. Dia menepi sejak 15 Januari, MU sempat kesulitan, tapi kini proses pemulihan cedera Rashford ternyata berjalan baik.
Absennya Rashford tentu sempat membuat MU timpang. Striker 22 tahun ini adalah pencetak gol terbaik MU saat ini, yang selalu jadi andalan Ole Gunnar Solskjaer.
Beruntung, Solskjaer bisa menemukan solusi dengan pembelian darurat pada bursa transfer Januari 2020 lalu, yakni Odion Ighalo. Sekarang Rashford sudah pulih, baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

Tanda Positif

Rashford telah mencetak 19 gol dari 31 penampilan musim ini. Dia merasa kondisinya sudah lebih baik, tapi meminta pihak klub untuk melakukan pemindaian medis. Sekarang, MU mengonfirmasi bahwa pemindaian itu menunjukkan tanda-tanda positif.
"Manchester United mengonfirmasi bahwa Marcus Rashford telah diizinkan meningkatkan proses rehabilitasinya setelah melihat tanda-tanda positif dari hasil pemindaian terakhir," tulis pernyataan resmi klub.
"Perkembangannya akan terus diawasi oleh tim medis klub selama masa karantina wilayah."

Lebih Baik

Pihak klub menambahkan bahwa Rashford benar-benar bekerja keras dalam proses rehabilitasinya, sebelum akhirnya diminta berlatih di rumah karena pandemi virus corona.
Kepada Sky Sports, akhir pekan lalu Rashford mengaku kondisinya sudah jauh lebih baik: "Saya merasa jauh lebih baik. Jelas, jika dibandingkan dengan dua atau tiga pekan lalu, saya sudah 10 kali lebih baik."
"Bagi saya, saat ini yang penting adalah bersiap untuk kembali berlatih dan memainkan pertandingan dengan tim. Saya berada di kondisi yang jauh lebih baik."
"Sekarang saya jauh lebih bahagia daripada sebulan lalu, jadi segalanya tampak positif," tandasnya.

Menunggu Hasil Pertemuan Darurat UEFA: Jadwal Ulang Pertandingan? Geser Bursa Transfer?


Trend DuniaUEFA telah mengundang pimpinan 55 negara anggota mereka pada panggilan konferensi video, Rabu (1/4/2020) waktu setempat. Mereka akan mendiskusikan langkah terbaik di tengah pandemi virus corona.
Sebelumnya, UEFA sudah menggelar pertemuan ini pada pertengahan Maret 2020 lalu. Saat itu mereka memutuskan menunda ajang Euro 2020 setahun ke depan, juga membentuk dua kelompok kerja yang akan mencari solusi terkait beberapa permasalahan.
Grup pertama fokus menimbang bagaimana musim 2019/20 ini bisa diselesaikan, sementara grup yang lain fokus pada masalah ekonomi dan peraturan, seperti penyesuaian kontrak pemain dan bursa transfer.
Sekarang, mereka bakal bertemu lagi untuk membahas solusi-solusi itu bersama-sama. Perlu adanya diskusi lebih lanjut yang nantinya harus disepakati setiap anggota.
Baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

Gagasan Baru

Keputusan menunda Euro 2020 terbilang berani, UEFA tidak punya cara lain. Mereka berkomitmen untuk membantu liga-liga domestik menyelesaikan musim ini, meski belum tahu pasti kapan sepak bola bisa dilanjutkan.
Awalnya, UEFA berharap musim bisa benar-benar tuntas pada 30 Juni 2020. Tenggat itu dinilai terlalu optimistis, sebab kondisi Eropa saat ini benar-benar kesulitan menghadapi serangan virus corona.
Sebut saja Italia dan Spanyol yang kewalahan menghadapi pasien positif Covid-19. Lalu di UK sendiri jumlah korban meninggal akibat Covid-19 terus meningkat, mereka pun telah menerapkan karantina wilayah.
Kabarnya, salah satu negara anggota UEFA telah mengusulkan gagasan menuntaskan musim ini pada bulan Agustus 2020 nanti, lalu mempersingkat musim 2020-21 mendatang.

Undangan UEFA

Pertemuan pertama pada pertengahan Maret lalu memang tidak memberikan jawaban-jawaban yang diinginkan. Kini, UEFA baru akan menjawab pertanyaan besar tentang bagaimana menghabiskan sisa musim ini atau bagaimana kontrak pemain. Tentu jawabannya tidak langsung final, masih perlu dipertimbangkan lagi.
Senin (30/3/2020) kemarin, UEFA melontarkan pernyataan berikut: "UEFA telah mengundang sekretaris umum dari 55 anggota asosiasi pada panggilan konferensi video, Rabu 1 April 2020, untuk membagikan informasi terbaru tentang progres dua kelompok kerja yang dibentuk dua pekan lalu, untuk mendiskusikan opsi-opsi yang ditemukan dalam hal kemungkinan penjadwalan ulang pertandingan."
"Pertemuan ini akan mengamati perkembangan di seluruh tim nasional UEFA dan kompetisi klub, juga mendiskusikan perkembangan di FIFA dan Eropa dalam hal kontrak pemain dan sistem transfer."

Bisa Molor

Beberapa waktu lalu, presiden UFFA, Aleksander Ceferin, mengakui bahwa mereka harus menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan musim, tidak hanya dengan menunda sampai waktu yang belum ditentukan.
"Ada rencana A, B, dan C. Kita bisa kembali bermain pada Mei, Juni, atau pada akhir Juni. Jika tidak bisa melakukannya di tiga kondisi itu maka musim ini bisa jadi sirna," kata Ceferin.

Bayern Munchen 'Lockdown' Status Transfer Manuel Neuer


Trend Dunia - CEO Bayern Munchen, Karl-Heinz Rummenigge, memastikan menerapkan 'lockdown' untuk transfer semua pemain termasuk Manuel Neuer. Die Roten juga belum memutuskan apakah akan mencari pemain baru untuk musim depan.
Status transfer Manuel Neuer belakangan mulai memanas. Penjaga gawang berusia 34 tahun disebut mulai gerah dengan sikap petinggi klub. Manuel Neuer menimbang opsi untuk berganti klub pada musim 2020/2021 yang akan datang.
Manuel Neuer geram dengan keputusan klub mendatangkan Alex Nubel dari Schalke 04. Selain itu, Bayern Munchen juga sedang mendekati kiper Barcelona, Marc-Andre ter Stegen sebagai calon pengganti Manuel Neuer.
Manuel Neuer kemudian dikaitkan bakal pindah ke Chelsea. Saat ini, The Blues tengah mencari penjaga gawang baru lantaran tidak puas dengan performa yang ditampilkan Kepa pada musim 2019/2020.

Mungkinkah Bayern Munchen Lepas Manuel Neuer?

Manuel Neuer memang sudah berusia 34 tahun. Dia juga sempat mengalami cedera parah pada musim 2017/2018 dan kehilangan performa terbaiknya pada musim 2018/2019. Namun, kini Neuer kembali pada top performanya dan tampil sangat bagus.
Karl-Heinz Rummenigge menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan transfer dengan semua pemain Bayern selama pandemi virus corona melanda. Bursa transfer kini tidak menjadi fokus utama klub.
"Untuk Manuel Neuer, hal yang sama berlaku untuk semua pemain yang kontraknya berakhir pada musim panas 2021," kata Rummenigge kepada Merkur and TZ, dikutip dari Sportsmole.
"Kami telah mengajukan penawaran sebelum krisis virus corona, dan kami tidak ingin mengambil keuntungan dari krisis ini sekarang untuk mendorong harga pemain yang layak menerima ini," sambung Karl-Heinz Rummenigge.

Bukan Hanya Manuel Neuer

Karl-Heinz Rummenigge memastikan bukan hanya Manuel Neuer yang di-lockdown. Beberapa pemain yang kontraknya habis pada Juni 2021 seperti Thomas Muller, Thiago Alcantara, dan David Alaba juga berada pada pada situasi yang sama.
"Saya pikir semua pemain ini tahu bahwa mereka memiliki atasan yang sangat solid dan sangat andal di Bayern Munchen dan telah memperlakukan mereka dengan sangat adil," ucap Karl-Heinz Rummenigge.

MU Bidik Federico Valverde, Berani Tebus Klausul Super Mahal 448 Juta Pounds?


Trend DuniaManchester United dikabarkan tertarik untuk mendapatkan servis gelandang Real Madrid, Federico Valverde. Hanya saja, ada rintangan besar yang harus dilewati yakni klausul pelepasan senilai 448 juta pounds.
Federico Valverde tampil bagus pada musim 2019/2020 ini. Pemain berusia 21 tahun mampu mengusik kemapanan trio Luka Modric, Toni Kroos, dan Casemiro yang selama ini menjadi andalan di lini tengah Madrid.
Hingga pekan ke-27 La Liga, sebelum kompetisi dihentikan karena pandemi virus corona. Federico Valverde telah memainkan 22 laga di La Liga, 14 kali sebagai pemain inti. Fede Valverde mencetak dua gol dan empat assist.
Dari catatan tersebut, nampak jelas bahwa Fede Valverde merupakan pemain penting bagi Real Madrid. Tidak heran jika kemudian Manchester United ingin mendapatkan jasa mantan pemain Penarol tersebut.

Klausul Super Mahal Fede Valverde

Jurnalis Sky Sports, Charlotte Marsh, menerangkan bahwa Fede Valverde punya klausul pelepasan sangat mahal di Real Madrid. Hal ini bakal membuat tim lain kesulitan mendapatkan jasa pemain asal Uruguay.
Klausul pelepasan dalam kontrak Fede Valverde mencapai angka 448 juta pounds. Nilai tersebut bisa membuat Fede Valverde menjadi pemain paling mahal di dunia. Nilainya dua kali lipat dari transfer Neymar.
"Real Madrid telah mencap kesepakatan apa pun untuk Valverde 'mustahil' dan telah memasukkan jumlah yang hampir tidak dapat dijangkau ke dalam kontraknya," tulis Charlotte Marsh.
Bagi klub-klub Spanyol, memberikan klausul pelepasan dengan nilai sangat tinggi adalah hal yang wajar. Bukan hanya di Real Madrid, Barcelona pun menerapkan hal yang sama kepada para pemain kuncinya.
Antoine Griezmann misalnya, dia punya klausul pelepasan dengan nilai 500 juta euro dalam kontraknya dengan Barcelona.

Fede Valverde Ditukar Paul Pogba

Berdasar laporan media asal Spanyol, Sport, Manchester United menyiapkan opsi menarik untuk bisa membeli Fede Valverde. Setan Merah siap memasukkan nama Paul Pogba ke dalam proposal yang akan ditawarkan ke Real Madrid.
Seperti diketahui, Real Madrid sejak lama tertarik untuk membeli Paul Pogba. Hanya saja, harga pemain asal Prancis itu sangat mahal. Opsi untuk menukar Paul Pogba dengan Fede Valverde dianggap bisa menjadi solusi bagi kedua klub.

Wow, Mason Mount Dapat Pujian dari Lionel Messi


Trend Dunia - Kiprah Mason Mount bersama Chelsea musim ini sudah berjalan dengan sangat baik. Dan semuanya menjadi lengkap setelah dirinya mendapatkan pujian setinggi langit dari bintang Barcelona, Lionel Messi.
Mount sejatinya sudah mulai menarik perhatian sejak bermain di Derby County sebagai pemain pinjaman di musim kemarin. Namun ia benar-benar meledak sewaktu kembali ke pelukan Chelsea.
Bisa dibilang kalau ini adalah debut Mount dalam ajang Premier League, sebab ia bermain di Championship musim sebelumnya. Namun ia tampil dengan percaya diri hingga berhasil meraih banyak torehan apik terutama di awal kompetisi.
Dalam sekejap, gelandang berusia 21 tahun itu jadi salah satu pemain penting dalam skuat asuhan Frank Lampard. Mount un sudah mengantongi 41 penampilan di semua ajang dengan catatan enam gol dan lima assist.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Messi Memuji Mount

Berkat penampilannya yang apik, Mount lantas mendapat banyak pujian dari berbagai kalangan. Salah satunya berasal dari Lionel Messi yang sekarang berpredikat sebagai peraih trofi Ballon d'Or terbanyak.
Pujian itu terlontar sewaktu Messi menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Topps. Ia dimintai pendapat soal beberapa pemain yang terdapat dalam tumpukan kartu dengan golongan 'top talent' dan 'youth on the rise'.
Mount adalah salah satu pemain dalam golongan 'youth on the rise'. Saat melihat nama pemain berdarah Inggris itu, Messi memberinya sebuah pujian dalam kalimat yang cukup singkat.
"Setelah melihatnya bermian, dia memiliki potensi untuk menjadi salah satu pemain terbaik," ujar Messi seperti yang dikutip dari Football.london.

Sebagai Penambah Motivasi

Pujian seperti itu bisa jadi penambah motivasi bagi Mount yang sedang berjuang untuk mengembalikan aksi terbaiknya di atas lapangan. Ya, performa Mount sempat menurun dalam beberapa waktu belakangan.
Ia cukup lama tidak membubuhkan namanya di papan skor. Tetapi, pemain jebolan akademi Chelsea tersebut sempat membuat dua assist kala menghadapi Leicester City bulan Februari kemarin.
Dan setelah sekian lama, ia akhirnya berhasil mencetak gol kala Chelsea mengalahkan Everton tanggal 8 Maret lalu. Sayangnya, itu adalah laga terakhir sebelum Premier League ditunda akibat pandemi virus Corona.

Apa yang Membuat Barcelona Sampai Kepincut Setengah Mati dengan Trincao?


Trend DuniaBarcelona sepertinya sangat percaya dengan talenta Francisco Trincao. Lantas, apa yang membuat juara bertahan La Liga itu berani menggelontorkan uang yang cukup besar untuk pemain berusia 20 tahun itu?
Seperti yang diketahui, Barcelona mengamankan jasa Trincao dari Benfica pada bursa transfer musim dingin kemarin dengan mahar 31 juta euro. Namun, ia baru bisa bergabung dengan Lionel Messi dkk di bulan Juli nanti.
Tidak tanggung-tanggung, klub asuhan Quique Setien itu langsung mengikatnya dengan kontrak lima tahun. Bahkan mereka juga memasang klausul pelepasan dengan harga fantastis, yakni 500 juta euro.
Trincao memang dikenal sebagai salah satu pemain bertalenta dari Portugal. Namun sebenarnya, apa yang membuat Barcelona sangat kepincut dengannya?
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Sudah Lama Mengikuti Trincao

Beberapa waktu lalu, tepatnya pada tahun 2018, Trincao rupanya sudah menarik perhatian Barcelona. Carvalho Santos selaku agen telah membenarkan itu.
"Setelah kejuaraan Euro U-19 di tahun 2018, di mana Trincao menjadi penyerang terbaik dan Portugal menang atas Italia, saya bertemu dengan struktur teknis Barca," ujar Santos kepada Sport.
"Sejak saat itu, Barcelona mulai mengikutinya dari jarak dekat. Mereka menyaksikannya di setiap laga," lanjutnya.

Yang Membuat Barcelona Kepincut

Situasinya cenderung stagnan sampai kemudian Trincao meledak bersama Benfica menjelang akhir tahun 2019. Setelahnya, tanpa berpikir panjang, Barcelona langsung mengamankan jasa sang pemain.
Dan ternyata, sudah ada banyak klub lain yang ikut mengantri demi mendapatkan Trincao. Namun Barcelona menunjukkan itikad kuatnya dan langsung mengalahkan semua pesaingnya dalam perburuan tersebut.
"Kemudian, di antara Desember dan Januari musim ini, dia benar-benar meledak dan Barca memutuskan untuk segera merekrutnya. Mereka mengalahkan klub lain yang juga tertarik dengannya," pungkasnya.
Trincao sudah menjadi pemain utama Benfica di musim ini. Sampai sekarang, ia sudah mengantongi 30 kali penampilan di berbagai kompetisi dengan catatan tujuh gol dan sembilan assist.

Tak Perlu Mencari Jauh-jauh, Arsenal Sudah Punya Raphael Varane yang Baru


Trend DuniaArsenal kerap diminta mencari bek baru dari klub lain. Padahal mereka sudah memiliki sosok William Saliba yang diklaim punya kualitas seperti pemain bertahan andalan Real Madrid, Raphael Varane.
Saliba sendiri sudah berstatus sebagai pemain Arsenal. Namun ia belum bergabung dengan David Luiz dkk karena harus menjalani masa pinjaman di Saint Etienne selama satu musim.
Ya, Arsenal memang harus meminjamkan kembali Saliba setelah merekrutnya dari Saint Etienne di musim panas tahun lalu. Mereka cukup berani mengeluarkan dana 27 juta pounds untuk pemain berusia 19 tahun tersebut.
Dan sepertinya, pilihan Arsenal tidak salah. Saliba sudah mencatatkan 17 penampilan selama bersama Saint Etienne. Padahal ia sempat mengalami cedera di awal musim ini.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Mengingatkan Kepada Varane

Mantan pelatihnya di tim U-12 dulu, Fabio Frasconi, tahu persis kualitas serta potensi yang dimiliki oleh Saliba. Bahkan ia tidak ragu untuk menyamakan sang bek dengan pemain Real Madrid, Raphael Varane.
"William akan berjalan jauh, sangat jauh. Dia membuat saya teringat akan Raphael Varane," ujar Frasconi di situs resmi Saint Etienne.
"Sebagai anak-anak, dia sudah mengungguli jauh pemain lain, punya teknik yang bersih, dan tenang dengan bola. Saya sempat memposisikan dia sebagai penyerang tengah," lanjutnya.
"Syaa merasakan kebanggaan besar saat mleihatnya bermain di level ini, dengan ketenangan, kedewasaan, akurasi, rasa antisipasi, dan penerapannya," tambah Frasconi.

Kelebihan Saliba

Potensi bukanlah satu-satunya faktor yang bisa membuat Saliba sukses di Arsenal, menurut Frasconi. Saliba juga diklaim punya hasrat bertarung yang besar, terutama kalau bertemu dengan lawan yang berat.
"Saya tak pernah melihat anak yang memiliki keinginan untuk sukses. Dia ingin, saat masih belia, jadi seorang pesepakbola profesional, sudah membenci kekalahan, melebihi dirinya sendiri."
"Saat lawannya lebih superior, dia tahu bagaimana cara memberi semangat dirinya sendiri, menunjukkan contoh yang bagus untuk tim. Berapa kali dia mengubah jalannya sebuah pertandingan!" pungkasnya.

Punya Kane dan Sancho, Lini Depan MU Bisa Jadi Mimpi Buruk Buat Bek Lawan


Trend Dunia - Lini depan Manchester United sudah cukup menakutkan dengan kehadiran Marcus Rashford serta Anthony Martial. Tambahan sosok seperti Harry Kane dan Jadon Sancho diyakini bisa membuat bek lawan jadi ketar-ketir.
Pada musim ini, Rashford sudah mencetak 19 gol dan lima assist dari 31 penampilannya di berbagai kompetisi. Dan angka tersebut sudah terhenti sejak pertengahan bulan Januari kemarin karena cedera.
Martial pun memiliki perolehan gol yang tidak kalah apiknya dari Rashford. Sejauh ini, ia mengantongi 16 gol serta lima assist dari 34 penampilan. Angka itu juga bisa lebih besar kalau Martial tidak cedera di awal musim.
Keduanya mendapatkan sokongan penuh dari gelandang kreatif seperti Bruno Fernandes dan Juan Mata. Dan komposisi ini saja sudah cukup untuk membuat pemain lawan harus waspada di setiap menitnya.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Lini Depan MU Berbahaya

Namun sepertinya Manchester United masih belum puas. Menurut kabar, mereka tengah mengincar sosok penyerang berkualitas seperti Harry Kane dan Jadon Sancho.
Mendapatkan tanda tangan kedua pemain itu bukan perkara mudah, sebab Tottenham dan Borussia Dortmund diyakini takkan melepas Kane dan Sancho dengan harga murah. Tapi Rio Ferdinand berharap MU bisa mewujudkan kedatangan keduanya.
"[Sancho] telah dihubungkan dengan United, Chelsea, PSG, tapi saya pikir United adalah tempat yang baik untuknya karena saya merasa bias," ucap Ferdinand di tayangan langsung Instagram.
"Rashford, Martial, Kane, Sancho, itu sudah pasti merekatkan banyak penyerang sebelum peluit dibunyikan. Sudah pasti," lanjutnya.

Harry Kane Frustrasi

Satu hal yang diyakini Ferdinand adalah Harry Kane sudah hampir pasti meninggalkan Tottenham. Ia percaya kalau Kane merasa frustrasi karena gol-golnya tidak dibayar dengan trofi di genggaman.
"Dia sedang menunggu mimpi di Spurs menjadi kenyataan tetapi itu tak kunjung terjadi. Dia frustrasi," tambah mantan bek Manchester United.
"Apakah anda berpikir kalau Harry akan senang dan puas bila dia mencetak gol, memecahkan rekor, namun tanpa trofi di akhir karirnya? Tidak. Dia akan kecewa," pungkasnya.

Arsenal dan Tottenham Dapat Harapan dari Penyerang Chelsea, Willian


Trend Dunia - Willian sedang berada di ambang pintu keluar Chelsea. Namun pria berkebangsaan Brasil tersebut mengatakan bahwa dirinya sudah betah dan enggan meninggalkan Kota London.
Sebagaimana yang diketahui, Willian merupakan salah satu pemain loyal Chelsea. Ia sudah berada di Stamford Bridge pada tahun 2013 lalu dan telah membuat 300 kali penampilan sampai sekarang.
Beragam prestasi pun telah ia raih. Di antaanya dua gelar Premier League, satu Liga Europa serta FA Cup. Sayangnya kebersamaannya dengan klub berjulukan the Blues itu terancam tak bisa lebih lama lagi.
Hal ini dikarenakan kontrak. Willian memiliki kontrak yang berlaku sampai bulan Juni saja. Dan sampai saat ini, belum ada perbincangan soal negosiasi perpanjangan kontrak yang mencapai kesepakatan.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Willian Ingin Tinggal di Inggris

Walau usianya sudah mencapai 32 tahun, namun Willian tidak sepi peminat. Kabarnya Arsenal dan Tottenham siap menampung jika Willian memang berniat meninggalkan the Blues pada bursa transfer nanti.
Willian pun menebar harapan untuk kedua klub tersebut. Saat diwawancarai ESPN, mantan pemain Shakhtar Donetsk tersebut mengatakan bahwa dirinya masih ingin tinggal di London.
"Niatan saya adalah bertahan di Premier League, tetapi saya tidak menutup kemungkinan untuk bermain di liga lainnya, tidak," ujar Willian.
"Saya akan bermain sampai akhir musim dan melihat apa yang akan terjadi. Saya sudah sangat terbiasa hidup di Inggris," lanjutnya.

Soal Lampard

Jikalau pergi pun, Willian tak merasa khawatir dengan masa depan Chelsea tanpa dirinya. Sebab ia meyakini kalau pelatih sekarang, Frank Lampard, bisa membawa Chelsea kembali berjaya seperti dulu lagi.
"Sejauh ini sangat bagus, saya sangat menikmatinya. Sejak awal, dia memberikan banyak kepercayaan diri kepada saya," tambahnya.
"Saat anda punya pelatih yang memiliki kepercayaan diri, yang membuat anda merasa penting, itu membantu performa. Karena saat anda melewatkan satu, dua atau tiga operan, pelatih masih akan percaya anda," tandas Willian.

Arsenal Dilarang Merekrut Luka Jovic, Mengapa?


Trend Dunia - Belakangan ini beredar rumor yang mengatakan bahwa penyerang Real Madrid, Luka Jovic, sedang diincar Arsenal musim depan. Namun the Gunners diwanti-wanti untuk tidak merekrut striker asal Serbia tersebut.
Jovic merupakan satu dari sekian rekrutan Real Madrid pada musim panas kemarin. Ia direkrut dari Benfica dengan mahar 60 juta euro menyusul aksinya yang apik saat membela Eintracht Frankfurt sebagai pinjaman.
Ia diharapkan bisa menggantikan sosok Karim Benzema yang terus bertambah usianya. Namun sampai sekarang, justru Jovic-lah yang lebih banyak menyaksikan aksi pemain asal Prancis itu dari bangku cadangan.
Sampai sekarang Jovic baru mampu mencetak dua gol dari 24 penampilan. Sangat kontras dengan torehannya saat memperkuat Eintracht Frankfurt, di mana ia berhasil membukukan total 27 gol dari 48 pertandingan.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Arsenal tak Butuh Jovic

Karena masalah tersebut, Jovic pun dikabarkan bakalan dilepas oleh Real Madrid pada musim panas. Arsenal pun tertarik karena mereka sedang terancam kehilangan sang striker, Pierre-Emerick Aubameyang.
Tetapi mereka mendapatkan peringatan dari mantan bek Manchester United, Rio Ferdinand. Ia mewanti-wanti kalau Arsenal tak perlu merealisasikan transfer Jovic karena lebih membutuhkan sosok bek anyar.
"Saya pikir dia adalah seseorang yang bisa menambahkan sesuatu kepada Arsenal. Tapi saya tidak yakin Arsenal membutuhkan pemain di posisi tersebut," ujar Ferdinand dalam sesi tanya jawab di media sosial Instagram.
"Arsenal butuh bek tengah, berikan Arsenal bek tengah. Datang dan bertanya ke saya dan saya akan mencarikan bek tengah terbaik yang bisa bermain di sana," lanjutnya.

Arsenal Pernah Punya Bek Handal

Semenjak kedatangan Mikel Arteta, lini pertahanan the Gunners jadi kian membaik. Bahkan bek seperti Shkodran Mustafi yang kerap menjadi bulan-bulanan kritikan mulai bermain dengan apik belakangan ini.
Kendati demikian, Ferdinand bersikeras mengatakan kalau Arsenal masih membutuhkan bek baru. Mengingat mereka dulu pernah memiliki bek tangguh seperti Sol Campbell dan Tony Adams.
"Saya melawan tim Arsenal dengan pemain seperti Sol Campbell, Tony Adams, Martin Keown, mereka adalah orang-orang yang ingin bertahan, yang bisa bertahan dalam situasi satu lawan satu," tambahnya.
"Saya tidak melihat itu di Arsenal. Mereka punya pemain yang sangat bagus, tapi anda tak bisa memiliki terlalu banyak pemain yang bagus, anda butuh campurannya," pungkasnya.

Cerita Pahit Angel Di Maria: Robek Surat Real Madrid Sebelum Final Piala Dunia


Trend Dunia - Angel Di Maria membongkar momen ketika dia dengan sengaja merobek surat dari Real Madrid yang memintanya melewatkan final Piala Dunia 2014 bersama Argentina. Di Maria merasa Los Blancos telah meremehkan kontribusinya untuk negara.
Saat itu, Di Maria merupakan salah satu pemain terbaik Argentina pada Piala Dunia 2014 di Brasil. Sayangnya dia menderita cedera otot pada babak pertama duel perempat final kontra Belgia.
Di Maria pun tidak bisa bermain ketika Argentina mengalahkan Belanda di semifinal dan hanya bisa duduk di bangku cadangan di laga final, ketika Lionel Messi dkk. dikalahkan Jerman dengan skor tipis 0-1.
Sebelum laga final itulah surat dari Madrid tiba, yang membuat Di Maria benar-benar kecewa. Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

Ingin Bermain

Saat itu, meski kondisinya buruk, Di Maria mengaku tetap ingin bermain, ingin memberikan segalanya di partai final Piala Dunia. Dia tahu bahwa momen yang sama tidak akan terulang dua kali, bahwa dia harus memberikan yang terbaik meski melukai dirinya sendiri.
"Satu-satunya yang tahu kebenaran ini adalah Dokter Daniel Martinez, pelatih Alejandro Sabella, dan saya sendiri," buka Di Maria kepada Telefe via Goal internasional.
"Otot saya robek pada pertandingan kontra Belgia, kondisi saya sekitar 90 persen. Kaki saya tidak benar-benar normal, tapi saya ingin bermain dan saya tidak peduli jika pada akhirnya saya tidak bisa bermain sepak bola lagi."
"Itu merupakan salah satu skenario terburuk, tapi bagi saya itu adalah final Piala Dunia, itu final saya," imbuhnya.

Surat dari Madrid

Saat itulah, di tengah kebimbangan Di Maria, surat dari Madrid tiba. Tanpa membaca satu kata pun, Di Maria langsung merobek surat tersebut. Dia tahu surat itu memintanya untuk tidak bermain dan menjaga diri.
"Saya tahu Madrid ingin menjual saya, jadi surat itu tiba. Daniel berkata bahwa ada surat dari Real Madrid, tapi saya bahkan tidak ingin melihatnya dan langsung merobeknya," lanjut Di Maria.
"Saya pergi bicara dengan Alejandro dan berkata, dengan menangis, bahwa saya tidak dalam kondisi 100%. Dia tahu itu dan dia ingin saya bermain, tapi dia membuat keputusan terbaik demi tim."
"Saya bakal mendapatkan suntikan antinyeri. Saya ingin mencoba. Namun, setelah pertemuan itu, dia memutuskan memilih Enzo Perez menggantikan saya," tutupnya.

Tenang Liverpool, Sadio Mane Bukan Target Utama Transfer Real Madrid


Trend Dunia - Liverpool bisa lebih tenang terkait masa depan penyerang Sadio Mane. Sebab, sang pemain andalan tersebut tidak masuk dalam prioritas transfer Real Madrid.
Sadio Mane telah menjadi pemain dengan kontribusi yang sangat besar bagi Liverpool. Sejak dibeli dari Southampton pada musim 2016/2017 lalu, peran Sadio Mane di lini depan Liverpool tidak tergantikan.
Bersama Roberto Firmino dan Mohamed Salah, Sadio Mane membentuk trisula menakutkan bagi lawan-lawan Liverpool. Bahkan, trio tersebut dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia pada saat ini.
Musim 2018/2019 lalu, Sadio Mane mencetak 22 gol di Premier League dan menjadi top skor. Sedangkan, hingga pekan ke-29 Premier League musim 2019/2020, Sadio Mane telah mencetak 14 gol untuk The Reds.

Sadio Mane Bukan Prioritas Real Madrid

Sadio Mane sempat dikaitkan dengan banyak klub papan atas Eropa menyusul performa apiknya di Liverpool. Real Madrid menjadi salah satu klub yang berniat membelinya pada musim 2020/2021 mendatang.
Namun, seperti dikutip dari The Express, Liverpool bisa bernafas lega. Pasalnya, tidak ada nama Sadio Mane dalam prioritas transfer Real Madrid pada musim depan. Walau Real Madrid sangat mengagumi performa Sadio Mane.
Sadio Mane bermain di posisi penyerang kiri bersama Liverpool. Nah, di posisi tersebut, Real Madrid sudah punya Eden Hazard dan Vinicius Junior. Kedua pemain dianggap sudah cukup mumpuni bagi Real Madrid.

Real Madrid Prioritaskan Erling Haaland

Prioritas Real Madrid adalah mencari penyerang tengah. Bukan penyerang sayap layaknya Sadio Mane. Beberapa nama masuk dalam daftar belanja, tetapi yang menjadi prioritas adalah Erling Haaland.
Erling Haaland menunjukkan performa yang gemilang di FC Salzburg dan Borussia Dortmund. Dia menjadi salah satu penyerang tengah dengan prospek yang cerah. Usianya baru 19 tahun, tetapi sudah tampil reguler di Dortmund.
Pemain asal Norwegia dianggap bakal cocok untuk menggantikan Karim Benzema. Pemain asal Prancis itu sudah berusia 31 tahun. Real Madrid tidak punya pelapis maupun pesaing bagi Benzema karena performa Luka Jovic di bawah harapan.

Mesut Ozil dan Masalahnya Saat Kehilangan Bola


Trend Dunia - Mesut Ozil diyakini bisa jadi salah satu pemain terbaik yang pernah bermain di Premier League seandainya mau bekerja sedikit lebih keras lagi. Ozil sangat berbakat, yang sayangnya disia-siakan.
Beberapa tahun lalu, Ozil datang ke Arsenal dengan iringan pujian. Tidak ada yang menduga The Gunners bisa mendatangkan salah satu pemain terbaik Real Madrid pada masanya, dengan visi bermain dan sumbangsih assist yang impresif.
Ozil memang sempat menyuguhkan permainan terbaiknya, tapi perlahan-lahan levelnya merosot. Gelandang Jerman ini diduga tidak bisa menyesuaikan diri dengan kerasnya gaya bermain di Premier League.
Sekarang, Ozil bahkan tidak lagi jadi pemain inti. Dia sempat menderita di bawah Unai Emery, sampai akhirnya kembali mendapatkan kesempatan bersama Mikel Arteta.
Bagaimana nasib Ozil? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

Pemain Paling Berbakat

Membicarakan Ozil seharusnya tidak perlu, seperti yang dikatakan Graeme Souness, analis Sky Sports. Menurutnya, Ozil merupakan salah satu pemain yang menyia-nyiakan bakatnya sendiri. Suatu hari nanti Ozil mungkin menyesal karena kurang bekerja keras.
Seharusnya yang dibahas soal Ozil adalah kecerdikan dan keindahan permainannya, bukan kemerosotan performa seperti ini.
"Kita bahkan seharusnya tidak perlu membicarakan dia. Dia punya bakat luar biasa dan seharusnya kita bicara soal salah satu pemain terbaik yang pernah datang ke Premier League," ujar Souness.
"Sayangnya, mungkin bukan saya sendiri yang merasa bahwa dia masih bisa memberikan jauh lebih baik. Saya kira suatu hari nanti dia akan mengenang kembali masa-masa ini dan merasa bahwa dia seharusnya bisa bermain jauh lebih baik."

Malas Merebut Bola

Bagi Souness, kekurangan Ozil terlihat jelas. Dia cerdik dan kreatif saat membawa bola dan menyerang, tapi ketika kehilangan bola, ketika harus merebut bola itu kembali, Ozil tampak enggan tidak tidak bersemangat. Inilah yang jadi sasaran kemarahan fans The Gunners.
"Saya tahu Ozil merupakan gelandang no.10, tapi ketika dia kehilangan bola, dia tampak enggan bekerja keras untuk berlari mengejarnya lagi. Memang dia bukan satu-satunya pemain seperti itu, bahkan mungkin dia masih dimaklumi," imbuh Souness.
"Namun, jika Anda bermain di sana dan Anda kehilangan bola sendiri, reaksi pertama Anda haruslah berlari mundur dan menjadi bagian tim yang ingin merebut bola itu kembali," tandasnya.

Teladan Juventus dalam Keberanian Potong Gaji Pemain


Trend Dunia - Presiden federasi sepak bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, memuji Juventus sebagai contoh untuk klub-klub lain mengenai keberanian mereka memotong gaji pemain di tengah pandemi virus corona. Keputusan Juve ini dianggap sudah tepat.
Beberapa hari lalu, seluruh skuad Juve dan staf pelatih telah sepakat memotong gaji mereka untuk membantu klub secara finansial pada masa-masa krisis seperti ini. Karena tidak ada pertandingan, Juve telah kehilangan sumber pendapatan utama mereka.
Uniknya, gagasan potong gaji ini kabarnya muncul dari salah satu pemain senior Juve sendiri, Giorgio Chiellini. Dia tahu bahwa klub bakal menghadapi masalah besar jika sepak bola tidak bisa dilanjutkan sementara mereka masih harus membayar gaji ratusan staf.
Keputusan pemotongan gaji inilah yang mendapatkan pujian dari FIGC. Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

Respons Juve

Gravina tahu keputusan pemotongan gaji itu tidak datang dengan mudah, apalagi untuk klub sebesar Juve. Sebab itu, dia yakin pemain dan pelatih Juve bisa dijadikan contoh klub-klub lain yang mungkin berada dalam kondisi serupa. Pada saat inilah sepak bola harus menunjukkan persatuan.
"Kesepakatan yang dicapai oleh Juventus merupakan contoh untuk keseluruhan sistem," buka Gravina kepada Football Italia.
"Saya berterima kasih pada Giorgio Chiellini, rekan setimnya, dan Maurizio Sarri, sebab dalam usaha kolaborasi yang sedang dirancang FIGC, mereka telah mementingkan kepentingan umum dalam diskusi dengan klub."

Bersama-sama

Gravina yakin langkah Juve ini sudah sangat tepat. Di tengah masa-masa sulit seperti ini, sepak bola harus bersatu dan saling membantu, tidak ada cara lain. Sepak bola pun bisa memberikan bantuan mereka untuk masyarakat lebih luas.
"Persatuan dan solidaritas di dunia sepak bola merepresentasikan respons luar biasa untuk keadaan darurat seperti ini, risiko itu pun akan semakin besar jika kita tidak segera melanjutkan bermain," sambung Gravina.
"Hanya melalui kontribusi setiap protagonis, yang masing-masing mengambil peran mereka, barulah kita bisa membuat sepak bola jadi lebih tangguh," pungkasnya.
Sampai saat ini masih belum ada kepastian apa pun soal kapan Serie A bisa dilanjutkan. Bisa jadi musim dihentikan total jika kondisi Italia tidak segera membaik.

Valencia Minta Arsenal Bayar Rp714 Miliar untuk Carlos Soler, Siapa Dia?


Trend DuniaValencia siap membuka pintu negosiasi dengan Arsenal terkait transfer Carlos Soler. Namun, banderol yang diminta pihak Valencia cukup mahal. Lantas, siapa Carlos Soler?
Arsenal punya banyak rencana untuk musim 2020/2021 yang akan datang. Di bawah kendali Mikel Arteta, mereka disebut akan melakukan perombakan skuad dan banyak mengandalkan pemain muda.
Mikel Arteta bakal menambahkan beberapa pemain baru. Salah satu sektor yang bakal mendapat tambahan pemain baru yakni sisi kiri. Sebab, The Gunners kekurangan pemain di posisi tersebut.
Di posisi bek kiri, Sead Kolasinac dan Kieran Tierney lebih sering cedera. Bukayo Saka, yang posisinya winger kiri, harus digeser menjadi bek kiri. Pierre-Emerick Aubameyang pun dimainkan sebagai winger kiri.

Arsenal Bidik Carlos Soler

Mikel Arteta diyakini akan memainkan Aubameyang sebagai penyerang tengah pada musim 2020/2021. Lantas, Mikel Arteta akan mendatangkan winger atau gelandang kiri baru. Carlos Soler pun masuk dalam bidikan.
Carlos Soler bermain cukup bagus untuk Valencia pada musim 2019/2020 ini, di posisi gelandang kiri. Dengan usia yang baru 23 tahun, dia dianggap sebagai incaran yang cocok untuk Arsenal.
Hanya saja, seperti dikutip dari Sky Sports, Arsenal harus membayar mahal untuk mendapatkan jasa Carlos Soler. Pemain yang juga bisa bermain sebagai gelandang kanan itu dibanderol 36 juta pounds [Rp714 miliar].

Siapa Carlos Soler?

Carlos Soler bukan hanya bisa bermain sebagai winger kiri dan kanan, dia juga bisa bermain pada posisi gelandang tengah. Kelebihan ini membuat pemain asal Spanyol menjadi pilar penting Valencia.
Carlos Soler merupakan pemain binaan akademi sepak bola Valencia. Dia mendapat kesempatan promosi ke tim utama pada 2015. Namun, Carlos Soler baru mendapat kesempatan bermain pada 2016/2017.
Sejak saat itu, posisi Carlos Soler tak tergantikan di tim utama Los Che. Pada musim 2018/2019 lalu, Carlos Soler membawa Valencia juara Copa del Rey dengan mengalahkan Barcelona di laga final.
Carlos Soler juga menjadi pilar timnas Spanyol di kelompok usia. Carlos Soler bermain untuk Spanyol U-19 hingga U-21. Pada tahun 2019 lalu, Carlos Soler membawa Spanyol U-21 menjadi juara Euro U-21

Ternyata, Ini Alasan Utama Ronaldo Pindah ke Manchester United


Trend Dunia - Pada tahun 2003 lalu, Cristiano Ronaldo sebenarnya punya peluang untuk pindah ke klub selain Manchester United. Namun bisa jadi perjalanannya tidak akan indah seperti yang telah terlewati.
Ronaldo, yang sekarang berseragam Juventus, dikenal sebagai salah satu pemain terbaik dunia. Torehan lima trofi Ballon d'Or sudah cukup untuk membuktikan bahwa dirinya memang pantas mendapat julukan tersebut.
Ia mendapatkan berbagai macam kejayaan sewaktu masih memperkuat Real Madrid. Namun tidak bisa dimungkiri kalau pria berumur 35 tahun itu tumbuh dan berkembang dalam pelukan Manchester United.
The Red Devils merekrutnya saat masih berusia 18 tahun dari Sporting Lisbon pada tahun 2003 lalu. Dan kendati masih muda, Sir Alex Ferguson selaku pelatih Manchester United tetap memberinya kesempatan tampil yang layak.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Hanya Sir Alex yang Serius

Keputusan Ronaldo untuk pindah ke Manchester United ternyata tidak salah, sebab Ferguson memberinya jatah tampil sebanyak 40 kali di semua ajang kendati usianya masih muda. Kisah itu mungkin takkan ia dapatkan jika memilih klub lain.
Sang agen, Jorge Mendes, menjelaskan bahwa Manchester United menepati janjinya. Ya, kata agen banyak pemain asal Portugal itu, Ferguson menjanjikan kesempatan tampil yang banyak bagi Ronaldo.
"Setiap klub menginginkan dia, tapi mereka semua ingin mengembalikannya ke Sporting selama satu musim lagi sebagai pemain pinjaman," kata Mendes kepada the Sun.
"Satu-satunya orang yang ingin membawanya langsung adalah Sir Alex Ferguson dan, pada saat itu, saya tidak meragukan bahwa itu adalah solusi terbaik," lanjutnya.

Keputusan yang Tepat

Ferguson sendiri terpukau dengan aksi Ronaldo beberapa bulan sebelumnya. Tepatnya saat skuat asuhannya bertemu Sporting Lisbon dalam laga uji coba. Saat itu, Ronaldo tampil dengan impresif.
Setelahnya adalah sejarah yang sudah diketahui oleh khalayak ramai. Ronaldo menjadi salah satu penggawa penting Manchester United dan mengoleksi 118 gol dari 292 penampilan sebelum akhirnya pindah ke Real Madrid.
"Keputusan saya, yang dibuat tanpa berpikir dua kali, bahwasanya Manchester United adalah klub yang ideal buat dia," pungkas Mendes.

Chelsea Belum Menyerah Kejar Penyerang Napoli, Dries Mertens


Trend DuniaKabar terakhir mengemukakan bahwa Dries Mertens akan memperpanjang kontraknya di Napoli. Namun klub yang meminati pria asal Belgia tersebut, Chelsea, disebut belum menyerah untuk mengejarnya.
Mertens dikenal sebagai salah satu penghasil gol terbaik Napoli pada saat ini. Sayangnya, ikatan Mertens dengan mantan klub Diego Maradona itu bisa usai dalam waktu dekat.
Ya, Mertens memiliki kontrak di Napoli yang bakalan berakhir pada bulan Juni mendatang. Jika dibiarkan, maka pemain berusia 32 tahun itu bisa pergi ke klub lain secara gratis.
Itulah yang menjadi awal mula rumor mengenai kepergian Mertens dari San Paolo menguak. Dan menurut kabar, the Blues sudah siap untuk menampung penyerang yang juga pernah memperkuat PSV tersebut.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Chelsea Mengejar Mertens

Sayangnya, kabar terakhir mengatakan bahwa Mertens telah siap memperpanjang kontraknya bersama Napoli. Tapi itu tidak membuat the Blues patah arang untuk mendapatkan tanda tangannya.
Il Mattino mengabarkan bahwa Frank Lampard selaku pelatih Chelsea masih meminatinya. Oleh karenanya, manajemen the Blues diyakini akan mengerahkan seluruh tenaganya agar sang pemain tergoda untuk pindah.
Chelsea tidak sendiri dalam perburuan ini. Dua klub raksasa Eropa lainnya, Inter Milan dan Atletico Madrid, juga dilaporkan masih memantau situasi Mertens serta sedang mencari peluang untuk merekrutnya.

Butuh Pengganti Willian

Menilik situasinya sekarang, wajar bila Chelsea sangat menginginkan Mertens. Pasalnya dua penyerang seniornya, Willian dan Pedro, berpeluang hengkang pada akhir musim ini karena kontraknya sudah hampir selesai.
Memang, Frank Lampard lebih mengutamakan sosok yang lebih belia seperti Tammy Abraham untuk mengisi skuat Chelsea. Namun jasa keduanya, terlebih Willian, masih sangat dibutuhkan.
Willian bahkan merupakan salah satu pemain produktif dalam urusan mencetak gol. Dalam 37 penampilannya di semua ajang musim ini, pria berkebangsaan Brasil itu telah mencetak tujuh gol dan enam assist.