Trend Dunia - Jamie Carragher mengenang kembali masa-masa perjuangan dan kesulitannya selama membela Liverpool. Dia mengingat sejumlah momen penting yang beberapa kali membuat Liverpool gagal jadi juara Premier League.
The Reds yang sekarang berkembang pesat di bawah Jurgen Klopp. Mereka hanya butuh 6 poin lagi untuk meraih gelar Premier League pertama setelah 30 tahun berpuasa, masa yang sangat panjang.
Bagi Carragher, keberhasilan Liverpool yang sekarang tentu sangat memuaskan. Dia kagum dengan skuad Klopp, tapi bukan berarti rekan-rekannya dahulu tidak bagus.
Kala itu, musim 2000/01, Liverpool berhasil merahi Piala UEFA, Piala Liga, dan FA Cup di bawah Gerard Houllier. Masa itulah yang dikenang Carragher dengan baik, yang sayangnya gagal membantu mereka jadi juara Premier League di tahun berikutnya.
Mengapa? Baca penjelasan Carragher di bawah ini ya, Bolaneters!
Wenger yang Genius
Saat itu, setelah Liverpool berjaya di musim 2000/01, sudah seharusnya mereka berjuang meraih Premier League di musim berikutnya. The Reds pun membangun skuad bersama Houllier, tapi di sinilah awal kesulitan mereka. Tahun berikutnya, Liverpool kalah bersaing dengan Arsenal 2001/02.
"Saya kira pembelian kami mirip dengan Arsenal, tapi ada perbedaan besar antara Houllier dan Arsene Wenger. Meski saya mengagumi Houllier, Wenger saat itu merupakan genius di bursa transfer," buka Carragher kepada Sky Sports.
"Kami mendatangkan Emile Heskey untuk 11 juta pounds, Wenger mendatangkan Henery untuk 11 juta pounds. Jika kami membeli Nick Barmy untuk 6 juta pounds, mereka membeil Robert Pires untuk 6 juta pounds.."
"Mereka juga mendapatkan Sol Campbell pada saat itu. Pemain-pemain mereka menjelma jadi superstar, sementara pemain-pemain kami menjadi pemain yang sangat bagus," imbuhnya.
Musim Terbaik
Bagaimanapun, Carragher merasa musim 2000/01 itu tetaplah yang terbaik sepanjang kariernya. Dia memang menjadi bagian skuad Liverpool yang menjuarai Liga Champions 2004/05, tapi itu tidak lebih baik dari era Houllier tahun 2000/01.
"Saya selalu berkata bahwa musim itu [2000/01] adalah musim favorit saya. Alasannya adalah, orang-orang berharap saya berkata musim 2005, tapi itu hanyalah satu momen," imbuh Carragher.
"Musim itu [2000/01] kami menang setiap pekan, dan meski kami gagal meraih trofi di akhir musim, semua pemain tetap memasuki sesi latihan dalam suasana hati yang baik, bersemangat. Itulah musim favorit saya," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment